Sempatkan Untuk Mendengar!
Ditulis oleh: Anne Ahira
Nurma,
Banyak orang bisa 'berkata', namun
sedikit yang mau 'mendengar'.
Padahal jika kita mau kembali ke hukum
alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara.
Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi
yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar
adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka
didengarkan daripada mendengarkan.
biasanya akan muncul banyak masalah.
Yang sering terjadi, kita merasa bahwa
kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara
kita.
Selalu merasa benar, paling kompeten,
dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)
Jika kita selalu merasa bahwa diri kita
benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah
mendengarkan.
Ide dan opini kita sangat sukar untuk
diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta
pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja.
Mungkin saat ini kita nyaman dengan
cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan
orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban
untuk mengatasi sifat ini adalah
Mendengar tidak selalu dengan tutup
mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan
berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk
memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita.
Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari
pembicaraan tersebut.
Seni mendengar dapat membangun sebuah
relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan
semakin harmonis.
Berikut teknik mudah yang dapat
dipraktekkan oleh Nurma dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :
tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita
pada topik pembicaraan. Cara ini
juga akan mengingatkan kita untuk
memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri
kita.
baru yang perlu kita selidiki dari
lawan bicara kita.
percakapan lebih hidup dan tidak
monoton.
yang diucapkan oleh lawan bicara kita.
mendengarkan dengan baik hingga hapal
beberapa cuplikan kata.
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan
lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
dengan nilai yang kita terapkan.
Dengan berusaha untuk memahami, bisa
jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru,
yang tidak terpikirkan oleh kita
sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya
hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola
yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan
manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan
menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah
kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita,
teman-teman kita, anak-anak kita,
maupun pekerjaan.
yang positif, dan merupakan salah satu
Minggu depan saya akan mengirimkan
So, cek selalu emailnya, dan tunggu
tulisan dari saya berikutnya! :-)
************** RESOURCE BOX ********************
Sabtu, 30 Januari 2010
Sempatkan Untuk Mendengar!
Posted by ukhti nita
22.31, under dari Anne Ahira | No comments
Mendengarkan merupakan bagian esensi
yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus,mengasah skill mendengar aktif.
1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
Ini menunjukkan kepada lawan bicara2. Condongkan tubuh ke depan.
Ini menunjukkan ketertarikan kita3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang
butuh klarifikasi atau ada informasi4. Buat selingan pembicaraan yang
menarik. Hal ini bisa membuat5. Cuplik atau ulang beberapa kata
Ini menunjukkan bahwa kita memang6. Buatlah komitmen untuk memahami
suka atau marah. Dari sini kita akanKesimpulan: Jadilah pendengar yang
baik, karena sifat ini bisa menjadikunci untuk mengembangkan pikiran
tangga Nurma untuk mencapai kesuksesan! :-)artikel tentang "Tips Bagaimana
Menciptakan Perubahan"
Asian Brain Newsletter - Think & Succeed!
Kontribusi Anne Ahira & PT. Asian Brain untuk menggali
dan melejitkan potensi masyarakat Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar